Artjog Lagi

8:45:00 PM

Waktu yang serba tidak pasti karena serangan wabah pandemi ini, dua tahub belakangan ini semua rencana menjadi kacau. Saat-saat seperti ini tidak memiliki rencana adalah cara beradaptasi paling ideal.

Artjog sudah tahun ke-duanya menghadapi pandemi covid-19, tahun kemarin saya absen. Setelah terakhir kali saya ke artjog sebagai pegawai, ada ikatan tersendiri secara batin oleh orang-orang di dalamnya. Terutama mas Agung, orang dengan tagline-nya "Hanya Sederhana" yang banyak membukakan jalan kehidupan saya di Jogja. 

Akhirnya di tahun 2021 ini saya bisa benar-benar datang ke Artjog, tapi makna personal bagi saya tentu sangat berbeda dengan pengunjung lainnya yang begitu menikmati, memaknai, atau bahkan liputan, atau bahkan menawar karya sebagai kolektor. Saya kesana dengan niatan benar-benar ingin bertemu orang-orang yang mewarnai kehidupan saya ketika di Jogja di tahun 2019. Dengan waktu yang terbatas baik dari operasional galeri maupun saya sendiri, saya tidak bisa menikmati karya apapun itu di dalamnya.

Keliling galeri rasanya seperti mengulang dan menghadirkan situasi serta suasana ketika saya menjadi crew, bebunyian handy talkie, melihat toilet bawaannya ingin memeriksa ketersediaan tisu, setiap masuk dalam bilik-bilik karya rasanya ingin mengingatkan pengunjung yang terlalu dekat dengan karya atau bahkan rasanya ingin menjelaskan karya. 

Namun inilah hidup sekarang, semua sudah berjalan begitu cepat dan waktu telah menguap begitu saja. Dua tahun ini saya benar-benar merasa harus terdiam sekaligus lari dengan cepat. Kadang kita tidak benar-benar tau apa yang kita inginkan dalam hidup, kadang apa yang terjadi juga tidak benar-benar seperti yang kita inginkan. 

Bagaimana persimpangan-persimpangan hidup yang saya temui, dan akhirnya saya sedang ada di jalan yang panjang-berangin seperti sekarang. Begitu sangat misterius. 

Beberapa kali saya bingung starter pack menghadapi pandemi/pagebluk/paceklik seperti ini, ternyata menulis merupakan salah satu cara yang ideal.  

Tulisan ini diposting tanpa foto. Mungkin menyusul. Atau mungkin bisa lihat di instagram saya bagian reels atau igtv nya. Saya sedang malas-malasnya untuk harus menata ini itu di tulisan ini.

Saat semua semakin tidak pasti. Dunia begitu cepat, dan saya selalu bertanya kenapa turut terseret di dalamnya. Mungkin seperti Etra di supernova, semua orang ada waktunya berhenti menjadi penonton. 

Mungkin suatu hari saya benar-benar akan memajang karya fotografi yang saya punya. Entah. Atau mungkin sampai kapan pun saya tidak melakukan hal-hal yang dicatat sejarah, bahkan dalam hidup saya sendiri. Semua berjalan saja hingga saatnya saya kembali ke pencipta. 

Sempatkanlah bertemu orang yang ingin ditemui, karena memang apa yang akan terjadi serba tidak pasti. All we have is single day.



September 2021.

You Might Also Like

0 komentar

Pembaca yang baik pasti meninggalkan komentar yang baik dan membangun. Tinggalkan komentar, ya! :)