Untitled
2:54:00 PM
Minggu pagi, di hari pertama
tahun milenium ke 23, selamat tahun baru. Time flies so so fast, buddy. Saya
sering kali tiba-tiba merasa rindu saat masih sering menulis di blog ini, tapi
hal itu masih saya bisa lakukan. Saya sering kali tiba-tiba merasa rindu
rekan-rekan seperjuangan saya dulu, pergi ke toko buku di hari minggu dan
membeli majalah atau apapun itu, tapi sekarang saya sudah jarang atau bisa
dibilang sudah tidak seleluasa dulu bertemu mereka. Hidup membawa saya kepada
babak yang lain, babak kehidupan yang tidak seleluasa dulu.
6 bulan lalu, saya benar-benar
sempatkan lagi hadir di ArtJog dan menemui rekan-rekan disana. Kunjungan di
hari sabtu malam bukan pilihan yang tepat, tapi saya tidak punya opsi lain.
Disana pun saya hanya sekitar satu jam, bahkan saya tidak sempat menikmati karya seninya. ArtJog pun bergeser maknanya bagi saya, gelaran itu
sudah menjadi tempat saya berpulang bertemu dengan rekan-rekan seperti halnya
hari raya saja. Setelah bertemu dan mengobrol ini itu, saya pun pulang kembali.
bersama mas agung pltg |
bersama tebo |
Tidak banyak yang bisa saya
ceritakan. Dulu saya kira blog ini akan mengantar saya menjadi seperti
Naked Traveler atau dari Raditya Dika, tapi jauh dari api dari panggang. Saya menempuh jalan yang lain. Hal yang membahagiakan adalah
blog ini menjadi seperti kilas balik kehidupan, orang-orang dan perjalanannya
abadi dalam tulisan. Saya harap kalian yang pernah ada dalam tulisan-tulisan di blog ini, semua sehat selalu dalam menjalani
hari-hari di 2023, we never know about tomorrow. Saya sadar betul semua sudah berbeda,
atau mungkin kesadaran ini terlambat. Rekan-rekan saya sudah mempunyai
kehidupannya masing-masing, dan ketika saya ucapkan “Saya merasa kehilangan...”
saat dari mereka satu per satu menikah, mereka menanggapinya dengan ringan
saja. Dan tiba saatnya saya benar-benar menghilang untuk memulai kehidupan saya
sendiri.
Perasaan asing ini muncul kembali
seperti saat saya memandangi luar jendela kampus dan berpikir “akan kemana
hidup ini ya ...”, but here we go. Memang hidup serandom ini. Tidak ada yang pasti,
yang pasti adalah tidakpastian itu sendiri. Saya ingat pernah menulis tentang
tujuan hidup saya persis seperti sepenggal lirik lagu The Smiths “I wanna see
people and live”, dan disinilah saya sekarang tidak pernah saya bayangkan
sebelumnya saya melihat dan bertemu orang-orang
yang saya temui.
Lalu apa resolusi saya di 2023 ? Tidak
ada. Menjadi biasa saja di era balapan seperti ini adalah sebuah pencapaian
tersendiri buat saya, toh saya tidak akan masuk under 30nya forbes.
Just live your life, buddy.
Semoga kita bertemu lagi di
warung kopi tempat biasa kita berbagi.
0 komentar
Pembaca yang baik pasti meninggalkan komentar yang baik dan membangun. Tinggalkan komentar, ya! :)