Tahun ini saya ke Semeru lagi. Semenjak perjalanan ke Ranu Kumbolo pada September 2013, bermain di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) seperti menjadi agenda tahunan tidak tertulis bagi saya.

Banyak yang berubah semenjak 2013, dari harga tiket sampai perubahan prosedur pendaftaran. Saya tidak mempermasalahkan itu semua, jika memang demi kebaikan.

Perubahan yang terjadi sejak 2014 tidak banyak. Salah satunya adalah saat mendapat pentujuk perjalanan dari pihak SAVER¹, cukup ringkas dan informatif tentang rute perjalanan-anjuran-larangan saat melaksanakan kegiatan di TNBTS kawasan gunung Semeru.

Perubahan lain yang cukup eye-catching adalah kehadiran kakus. Bisa ditemukan di daerah-daerah perkemahan pendaki. Saya melihatnya di Ranu Kumbolo dan Kalimati. Hal lainnya adalah batas pendirian tenda di Ranu Kumbolo serta beberapa pohon yang dibalut kain putih.

Saya mendapat cerita bahwa untuk kehadiran kakus bukan hal baru, bahkan dulu sebelum saya menulisnya kakus itu sudah ada. Dulunya kakus itu terbuat dari bata dan semen yang terletak di dekat prasasti Ranu Kumbolo. Namun seiring berjalannya waktu, kakus tersebut rusak dan roboh.

Semoga saja perubahan-perubahan baik yang sudah ada saat ini akan bertahan lama...demi pertahanan lingkungan TNBTS kawasan Gunung Semeru dari perilaku-perilaku nista mereka yang mengatas namakan dirinya sebagai pendaki.

Catatan kaki:

¹SAVER : Sebuah akronim dari ‘Sahabat Volunter Semeru’ (untuk informasi lebih lanjut, silahkan google, hehe)

(catatan singkat dari pendakian sebelum bulan puasa, 14 – 17 Juni 2015) 

+keterangan : foto terkait aka diunggah sesegara mungkin saat saya sudah memiliki filenya (maklum ambil gambarnya menggunakan kamera hape teman)