Coba ingatkan kawanmu jika ia mulai salah berkata. Serta ingatkan ia jika mulai salah bertingkah. Bangunkan dari tidur siangnya, sadarkan ia dari mimpi siang bolongnya. Namun jangan pernah mencoba meganggu jalan pikirnya. Tidakkah lebih indah jika melangkah beriringan?!, bukan digiring atau menggring.
lalu...
"...nobody wake me up from my day dreaming, they are too busy with their life. I wanna enjoy my life with my way..." said him.
(foto diambil di Taman Sari, Yogyakarta, Juli 2014)
Mari silahkan gerbongnya hendak melaju kemabli. Ingin turut serta? Menuju entah berantah. Dan saya pun tak menahu kemana hendak berhenti. Simpan dulu tanda tanyamu, gerbong telah melaju perlahan.
Nikmatilah gambar yang selalu berganti dari balik jendelanya. Tidak perlu risaukan gambar-gambar yang telah berlalu. Biarkan menjadi kenikmatan untuk jendela di berikutnya, dan selalu begitu.
(foto diambil di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, Juli 2014)
"...hari silih berganti
kita saling menanti
tanpa saling mengerti
kita mulai apati..."
setiap butir pasir pantai ini, setiap waktu akan berganti. telapak kaki yang pernah menginjaknya, membentuk jejak-jejak.
jejak yang akan hilang dibawa angin.
akan tiba suatu waktu, kita tidak lagi ada. tergerus waktu. kita akan hilang dibawa angin.
atau sekarang, kita sudah terbawa angin. kesana kemari.
namun di akhir kata, angin menyampaikan salam dari pantai yang setiap butirnya menyimpan rasa rindu.
(foto 'Pasir Kita' diambil Pantai Gua Cina, Malang, Jawa Timur, Indonesia) -21 November 2014
