1st Time Go-Jek

6:28:00 AM

Bagaimana jadinya jika kita sedang terburu-buru untuk menepati janji, namun sedang tidak ada transpotasi pribadi sekaligus transpotasi umum yang mendukung secara real-time, pastinya akan berantakan bukan?!

Rabu kemarin (9 September), saya sedang mengalaminya, rush hour. Angkot adalah pilihan yang buruk untuk kondisi seperti ini. taksi ? mahal diongkos. Lalu, pilihan terbaik jatuh pada Go-Jek.

Go-Jek adalah aplikasi yang membantu pendistribusian jasa ojek1 berbasis iOS/Android. Duh! Gimana membuat definisi yaa, saya juga bingung. Jadi begini penjelasannya, seorang penumpang ojek yang membutuhkan jasa ojek tidak perlu lagi menuju pangkalan ojek, hanya dengan mengakses aplikasi Go-Jek di handphone, membuat pesanan, lalu sang driver yang sedang berada di sekitar calon penumpang akan mendapatkan notifkasi bahwa sedang ada yang mencari Go-Jek. Seperti itu, penjelasan singkatnya.

Saya memanfaatkan Go-Jek credit (uang elektronik yang digunakan untuk pembayaran jasa Go-Jek) gratisan yang saya dapat dari promosi untuk menggunakan jasanya. Rabu kemarin, pengalaman saya untuk pertama kali menggunakan jasa Go-Jek. Seumur hidup saya sebagai penduduk kota kecil, pengalaman saya naik ojek palingan ya sebatas dari terminal ke rumah. Oh ya, saat saya menggunakan jasa Go-Jek ini saya sedang berada di Surabaya. Probolinggo belum memungkinkan untuk kehadiran Go-Jek, hehe.

Saat-saat saya sedang terlambat untuk menghadiri sebuah janji, dan tidak ada pilihan lain untuk mendapatkan transpotasi real-time, akhirnya saya menggunakan Go-Jek. saya sudah menginstalnya beberapa hari yang lalu, memang saya tipe orang bersiap diri akan sesuatu *sok dikit lah ya*, hehe. alasan saya memasang aplikasi itu ialah hanya sekadar iseng saja, tidak lebih. Toh akhirnya saya merasakan manfaatnya.

Go-Jek 3rd Driver 
Lalu, Senin kemarin merupakan percobaan saya kedua sekaligus ketiga kalinya menggunakan jasa Go-Jek. untuk driver yang pertama dan kedua, tidak mengenakan jaket hijaunya. Saat saya mengobrol dengan sang driver, untuk tenaga ojek yang baru saja diterima memang belum mendapatkan jaket hijau sebagai identitasnya, hanya sebuah helm untuk penumpang. Dari ketiga driver yang pernah berjasa dalam kehidupan saya, driver yang pertama yang banyak mengobrol ramah dengan saya.

Secara tidak langsung saya menjadi agen word-of-mouth Go-Jek di lingkaran pertemanan saya. Termasuk tulisan ini sebagai wujud rasa terima kasih saya. Meski tulisan ini tidak pernah ada, Go-Jek akan selalu hadir, mengapa? Karena supply akan sangat bergantung pada jumlah demands. Melihat kondisi nyatanya selama transpotasi umum masih begitu-begitu saja, angka demands untuk Go-Jek akan terus bertambah atau paling tidak yaa bertahan. 

Namun mengutip percakapan bersama teman saya, sistim Go-Jek patut dicurigai. Jika kita amati, 80% untuk sang driver dan 20% untuk Go-Jek. Lalu apakah ada jaminan hal itu tidak berubah di kemudian hari nantinya? Ketika sang driver telah menjaminkan salah satu dokumen pentingnya dalam bentuk asli (ijazah,KK, atau lainnya).

Terlepas dari percakapan teman saya itu, saya menerima positif kehadiran Go-Jek. Go-Jek telah memberi harapan kepada banyak orang. Untuk sang driver, penghasilan tambahan yang dalam pemanfaatan efisiensi waktu. Untuk penumpang (seperti saya), kehadiran transpotasi real-time, mengingat Indonesia (khususnya Surabaya, tempat saya mencoba Go-Jek) belum ramah akan pejalan kaki dan juga transpotasi umum yang begitu-begitu saja. Kehadiran sang pengendara hijau rasanya seperti pahlawan super dalam dunia transpotasi kota metropolitan. Untuk kedepannya mari kita lihat bersama saja, apakah sang pengendara hijau memang benar-benar menjadi pahlawan atau hanyalah pahlawan kesiangan...

Entahlah, saya terkadang juga berpikiran untuk menjadi driver Go-Jek, namun beberapa alasan pribadi (terlepas dari sistem jaminan dokumen penting) membuat saya ragu.

Catatan kaki :
 ojek /ojék/ n sepeda atau sepeda motor yg ditambangkan dng cara memboncengkan penumpang atau penyewanya; (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


You Might Also Like

0 komentar

Pembaca yang baik pasti meninggalkan komentar yang baik dan membangun. Tinggalkan komentar, ya! :)