Kutipan di Kala Senja

5:13:00 PM

tidak seorang pun tahu
"Semua kenang-kenangan (yang manis) terbayang kembali. Dan aku sadar bahwa semuanya akan dan harus berlalu. Tetapi ada perasaan sayang akan kenang-kenangan tadi. Aku seolah-olah takut menghadapi ke muka dan berhadapan dengan masa kini dan masa lampau terasa nikmatnya. Tapi aku mempunyai kesadaran yang teguh bahwa let the dead be dead". (Kutipan Kecil dari Sang Demonstran-Soe Hok gie, Catatan Seorang Demonstran)

Sebuah kutipan yang akan kalian temukan dengan jasa beberapa mesin pencari. Tidak perlu kalian mengira saya membaca buku tersebut dan saya tidak ingin menanamkan sebuah keharusan membacanya. Kutipan tersebut saya sadur dari beberapa blog pribadi orang-orang yang menceritakan tentang suatu gejolak hati. Saya juga tidak sempat membacanya dengan lengkap isi posting di blog-blog tersebut. 

Senja ini. Saya dibatasi oleh kayu-kayu yang dibentuk menjadi sebuah bilik. Warnet, sebut orang-orang. Senja ini. Saya sedang tidak bersama seorang kasih melihat semburatnya lalu lintas. tidak seorang kasih, karena untuk menyandangnya pun saya memang belum pantas. 
Senja ini. saya terus mengadu jemari dengan tuts kibor warnet. 

Hingga senja lenyap beserta rasa-rasa yang belum diijinkan saling menatap. 
Hingga senja lenyap beserta manusia-manusia yang menguap.
Hingga senja lenyap beserta mata yang menikmatinya dari atap.  

ditulis saat saya sedang enggan untuk menulis catatan perjalanan. di salah satu warnet pasar kumuh.  

You Might Also Like

0 komentar

Pembaca yang baik pasti meninggalkan komentar yang baik dan membangun. Tinggalkan komentar, ya! :)